Jumat, 20 Juni 2008

9 Tehnik Mengatasi Pikiran Negatif

Untuk sebagian besar dari kita, berpikir negatif mungkin sudah menjadi bagian dari diri. Ketika hal-hal tidak sesuai rencana, kita dengan mudah merasa depresi dan tidak bisa melihat sisi baik dari kejadian tersebut.

Berpikiran negatif tidak membawa kemana-mana, kecuali membuat perasaan tambah buruk, yang lalu akan berakibat performa kita mengecewakan. Hal ini bisa menjadi lingkaran yang tidak berujung.

Jessica Padykula menyarankan sembilan teknik untuk mencegah dan mengatasi pikiran negatif yang adalah sebagai berikut:


1. Hidup di saat ini.
Memikirkan masa lalu atau masa depan adalah hal yang sering membuat kita cemas. Jarang sekali kita panik karena kejadian masa sekarang. Jika Anda menemukan pikiran anda terkukung dalam apa yang telah terjadi atau apa yang belum terjadi, ingatlah bahwa hanya masa kini yang dapat kita kontrol.


2. Katakan hal positif pada diri sendiri
Katakan pada diri Anda bahwa Anda kuat, Anda mampu. Ucapkan hal tersebut terus-menerus, kapanpun. Terutama, mulailah hari dengan mengatakan hal positif tentang diri sendiri dan hari itu, tidak peduli jika hari itu Anda harus mengambil keputusan sulit ataupun Anda tidak mempercayai apa yang telah Anda katakan pada diri sendiri.


3. Percaya pada kekuatan pikiran positif
Jika Anda berpikir positif, hal-hal positif akan datang dan kesulitan-kesulitan akan terasa lebih ringan. Sebaliknya, jika Anda berpikiran negatif, hal-hal negatif akan menimpa Anda. Hal ini adalah hukum universal, seperti layaknya hukum gravitasi atau pertukaran energi. Tidak akan mudah untuk mengubah pola pikir Anda, namun usahanya sebanding dengan hasil yang bisa Anda petik.


4. Jangan berdiam diri.
Telusuri apa yang membuat Anda berpikiran negatif, perbaiki, dan kembali maju. Jika hal tersebut tidak bisa diperbaiki lagi, berhenti mengeluh dan menyesal karena hal itu hanya akan menghabiskan waktu dan energi Anda, juga membuat Anda merasa tambah buruk. Terimalah apa yang telah terjadi, petik hikmah/pelajaran dari hal tersebut, dan kembali maju.


5. Fokus pada hal-hal positif.
Ketika kita sedang sedang berpikiran negatif, seringkali kita lupa akan apa yang kita miliki dan lebih berfokus pada apa yang tidak kita miliki. Buatlah sebuah jurnal rasa syukur. Tidak masalah waktunya, tiap hari tulislah lima enam hal positif yang terjadi pada hari tersebut. Hal positif itu bisa berupa hal-hal besar ataupun sekadar hal-hal kecil seperti 'hari ini cerah' atau 'makan sore hari ini menakjubkan'. Selama Anda tetap konsisten melakukan kegiatan ini, hal ini mampu mengubah pemikiran negatif Anda menjadi suatu pemikiran positif. Dan ketika Anda mulai merasa berpikiran negatif, baca kembali jurnal tersebut.


6. Bergeraklah
Berolahraga melepaskan endorphin yang mampu membuat perasaaan Anda menjadi lebih baik. Apakah itu sekadar berjalan mengelelingi blok ataupun berlari sepuluh kilometer, aktifitas fisik akan membuat diri kita merasa lebih baik. Ketika Anda merasa down, aktifitas olahraga lima belas menit dapat membuat Anda merasa lebih baik.


7. Hadapi rasa takutmu
Perasaan negatif muncul dari rasa takut, makin takut Anda akan hidup, makin banyak pikiran negatif dalam diri Anda. Jika Anda takut akan sesuatu, lakukan sesuatu itu. Rasa takut adalah bagian dari hidup namun kita memiliki pilihan untuk tidak membiarkan rasa takut menghentikan kita.


8. Coba hal-hal baru
Mencoba hal-hal baru juga dapat meningkatkan rasa percaya diri. Dengan mengatakan ya pada kehidupan Anda membuka lebih banyak kesempatan untuk bertumbuh. Jauhi pikiran 'ya, tapi...'. Pengalaman baru, kecil atau besar, membuat hidup terasa lebih menyenangkan dan berguna.


9. Ubah cara pandang
Ketika sesuatu tidak berjalan dengan baik, cari cara untuk melihat hal tersebut dari sudut pandang yang lebih positif. Dalam setiap tantangan terdapat keuntungan, dalam setiap keuntungan terdapat tantangan.

Sumber : rileks.com

gile nihhh longsor boo

Jumat, 23 Mei 2008

DKV: Berkomunikasi Lewat Tanda (Visual)

Keberadaan desain komunikasi visual sangat lekat dengan hidup dan kehidupan kita sehari-hari. Ia tak bisa lepas dari sejarah manusia. Karena ia merupakan salah satu usaha manusia untuk meningkatkan kualitas hidup.

Desain komunikasi visual sangat akrab dengan kehidupan manusia. Ia merupakan representasi sosial budaya masyarakat, dan salah satu manifestasi kebudayaan yang berwujud produk dari nilai-nilai yang berlaku pada waktu tertentu. Ia merupakan kebudayaan yang benar-benar dihayati, bukan kebudayaan dalam arti sekumpulan sisa bentuk, warna, dan gerak masa lalu yang kini dikagumi sebagai benda asing terlepas dari diri manusia yang mengamatinya.

Menurut Widagdo (1993:31) desain komunikasi visual dalam pengertian modern adalah desain yang dihasilkan dari rasionalitas. Dilandasi pengetahuan, bersifat rasional, dan pragmatis. Jagat desain komunikasi visual senantiasa dinamis, penuh gerak, dan perubahan. Hal itu karena peradaban dan ilmu pengetahuan modern memungkinkan lahirnya industrialisasi. Sebagai produk kebudayaan yang terkait dengan sistem sosial dan ekonomi, desain komunikasi visual juga berhadapan pada konsekuensi sebagai produk massal dan konsumsi massa.

Terkait dengan itu, T. Sutanto (2005:15-16) menyatakan, desain komunikasi visual senantiasa berhubungan dengan penampilan rupa yang dapat dicerap orang banyak dengan pikiran maupun perasaannya. Rupa yang mengandung pengertian atau makna, karakter serta suasana, yang mampu dipahami (diraba dan dirasakan) oleh khalayak umum atau terbatas. Dalam pandangan Sanyoto (2006:8) desain komunikasi visual memiliki pengertian secara menyeluruh, yaitu rancangan sarana komunikasi yang bersifat kasat mata.

Desain komunikasi visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan daya kreatif, yang diaplikasikan dalam berbagai media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis terdiri dari gambar (ilustrasi), huruf, warna, komposisi dan layout. Semuanya itu dilakukan guna menyampaikan pesan secara visual, audio, dan audio visual kepada target sasaran yang dituju. Desain komunikasi visual sebagai salah satu bagian dari seni terap yang mempelajari tentang perencanaan dan perancangan berbagai bentuk informasi komunikasi visual. Perjalanan kreatifnya diawali dari menemukenali permasalahan komunikasi visual, mencari data verbal dan visual, menyusun konsep kreatif yang berlandaskan pada karakteristik target sasaran, sampai dengan penentuan visualisasi final desain untuk mendukung tercapainya sebuah komunikasi verbal-visual yang fungsional, persuasif, artistik, estetis, dan komunikatif.

Artinya, menurut Sumbo Tinarbuko, desain komunikasi visual dapat dipahami sebagai salah satu upaya pemecahan masalah (komunikasi, atau komunikasi visual) untuk menghasilkan suatu desain yang paling baru di antara desain yang baru (Tinarbuko, 1998:66)

Istilah desain komunikasi visual, dalam bahasa gaul anak muda disebut dekave, digunakan untuk memperbaharui atau memperluas jangkauan cakupan ilmu dan wilayah kerja kreatif desain grafis. Di dalam ranah desain komunikasi visual ini dipelajari semua bentuk komunikasi yang bersifat komunikasi visual seperti desain grafis, desain iklan, desain multimedia interaktif.

Berkomunikasi Lewat Tanda (Visual) 1

Desain Grafis

Desain grafis dipelajari dalam konteks tataletak dan komposisi, bukan seni grafis murni. Area kerja kreatif desain grafis di antaranya: stationary kit atau sales kit: desain kartu nama, kop surat, amplop, map, bolpoint. Profil usaha, annual report, corporate identity yang terdiri logo dan trade mark berikut aplikasi penerapannya. Desain grafis lingkungan berupa sign system: papan petunjuk arah, papan nama dan infografis: chart, diagram, statistik, denah, dan peta lokasi. Desain grafis industri, sistem informasi pada jasa dan produk industri. Desain label, etiket, dan kemasan produk. Desain beragam produk percetakan dari mulai prepress sampai hasil cetakan akhir. Perencanaan dan perancangan pameran produk dan jasa industri. Grafis arsitektur berikut produk sign system. Desain perwajahan buku, koran, tabloid, majalah, dan jurnal. Desain sampul kaset, dan cover CD. Desain kalender, desain grafis pada kaos oblong, desain kartu pos, perangko, dan mata uang. Desain stiker, pin, cocard, id card, desain undangan, desain tiket dan karcis, desain sertifikat, dan ijasah. Desain huruf dan tipografi. Ilustrasi dan komik.

Desain Iklan

Desain iklan dipelajari dalam konteks desain, bukan komunikasi marketing dan penciptaan merek atau aktivitas branding. Desain iklan atau popular dengan sebutan advertising, ranah kreatifnya meliputi: kampanye iklan komersial dan perancangan iklan layanan masyarakat. Aplikasi perancangan dan perencanaan desain iklan komersial maupun iklan layanan masyarakat (nonkomersial) senantiasa melibatkan seluruh media periklanan yang meliputi: pertama, media iklan lini atas (above the line advertising), yakni: jenis-jenis iklan yang disosialisasikan menggunakan sarana media massa komunikasi audio visual. Misalnya surat kabar, majalah, tabloid, iklan radio, televisi, bioskop, internet, telepon seluler. Pada umumnya, biro iklan yang bersangkutan mendapat komisi karena pemasangan iklan tersebut, Kedua, media iklan lini bawah (below the line advertising), yaitu kegiatan periklanan yang disosialisasikan tidak menggunakan media massa cetak dan elektronik. Media yang digunakan berkisar pada printed ad: poster, brosur, leaflet, folder, flyer, katalog, dan merchandising: payung, mug, kaos, topi, dompet, pin, tas, kalender, buku agenda, bolpoint, gantungan kunci. Ketiga, new media: ambient media, guerillas advertising, theatrical advertising, adman.

Desain Multimedia Interaktif

Desain multimedia interaktif dipelajari dalam konteks tampilan dan pelengkap desain, bukan interaksi manusia dengan komputer. Animasi dipelajari dalam konteks penciptaan gerak yang menarik, bukan untuk bertutur dan bercerita. Cakupan wilayah kreatif desain multimedia interaktif diantaranya meliputi: animasi 3D, dan motion graphic, fotografi, sinetron, audio visual, program acara televisi, bumper out dan bumper in acara televisi, film dokumenter, film layar lebar, video klip, web desain, dan CD interaktif.

Dengan demikian, sejatinya konsentrasi utama desain komunikasi visual adalah desain grafis plus. Penampilan sehari-hari desain komunikasi visual hanya terdiri dari dua unsur utama: verbal (tulisan) dan visual (gambar tangan, fotografi, atau image olahan komputer grafis). Dalam konteks ini, menurut Andi S Boediman, penekanannya pada segi visual. Tetapi dalam perkembangannya agar desain grafis terlindung dalam bentangan payung desain komunikasi visual maka perlu dilengkapi dan ditunjang oleh beberapa bidang ilmu sosial yang bersifat wacana maupun praksis yang dirasakan cukup signifikan (Boediman, 2004).

Pencetus Ide Baru

Desain komunikasi visual, yang dalam bentuk kehadirannya seringkali perlu ditunjang dengan suara, menurut A.D. Pirous (1989), pada hakikatnya adalah suatu bahasa. Tugas utamanya adalah membawakan pesan dari seseorang, lembaga, atau kelompok masyarakat tertentu kepada orang lain. Sebagai bahasa, maka efektivitas penyampaian pesan tersebut menjadi pemikiran utama seorang desainer komunikasi visual. Untuk itu, seorang desainer haruslah, pertama, memahami betul seluk beluk bentuk pesan yang ingin disampaikan.

Dengan memahami bentuk pesan yang ingin disampaikan, maka seorang desainer akan dengan mudah ‘’mengendalikan’’ target sasaran untuk masuk ke dalam jejaring komunikasi visual yang ditawarkan oleh sang komunikator (desainer komunikasi visual). Sebab sejatinya, karya desain komunikasi visual mengandung dua bentuk pesan sekaligus, yaitu pesan verbal dan pesan visual. Tetapi dalam konteks desain komunikasi visual, bahasa visual mempunyai kesempatan untuk merobek konsentrasi target sasaran, karena pesannya lebih cepat dan sangat mudah dipahami oleh parapihak.

Kedua, mengetahui kemampuan menafsir serta kecenderungan kondisi fisik maupun psikis kelompok masyarakat yang menjadi sasaran.

Ketiga, harus dapat memilih jenis bahasa dan gaya bahasa yang serasi dengan pesan yang dibawakannya. Selain itu juga tepat untuk dibicarakan secara efektif, jelas, mudah, dan mengesankan bagi si penerima pesan.

Desain komunikasi visual, sebagai suatu sistem pemenuhan kebutuhan manusia di bidang informasi visual melalui simbol-simbol kasat mata, dewasa ini pengalami perkembangan sangat pesat. Hampir di segala sektor kegiatan manusia, simbol-simbol visual hadir dalam bentuk gambar, sistem tanda sampai display di berbagai pusat perbelanjaan dengan segala aneka daya tariknya.

Berkomunikasi Lewat Tanda (Visual) 2

Gambar merupakan salah satu wujud simbol atau bahasa visual yang di dalamnya terkandung struktur rupa seperti garis, warna dan komposisi. Ia dikelompokkan dalam kategori bahasa komunikasi nonverbal, dibedakan dengan bahasa verbal yang berwujud tulisan atau pun ucapan. Di dalam rancang grafis, yang kemudian berkembang menjadi desain komunikasi visual, banyak memanfaatkan daya dukung gambar sebagai simbol visual pesan guna mengefektifkan komunikasi. Upaya mendayagunakan simbol-simbol visual berangkat dari kenyataan bahwa bahasa visual memiliki karakteristik yang bersifat khas, bahkan istimewa, untuk menimbulkan efek tertentu pada pengamatnya. Hal demikian ada kalanya sulit dicapai bila diungkapkan dengan bahasa verbal.

Ditambahkan Umar Hadi (1998), bahwa sebagai bahasa, desain komunikasi visual adalah ungkapan ide dan pesan dari perancang kepada masyarakat yang dituju melalui simbol-simbol berwujud gambar, warna dan tulisan. Ia akan komunikatif apabila bahasa yang disampaikan itu dapat dimengerti oleh khalayak sasarannya. Ia juga akan berkesan apabila dalam penyajiannya tersebut terdapat suatu keunikan sehingga ia tampil secara istimewa, mudah dibedakan dengan lainnya. Maka, di dalam berkomunikasi, diperlukan sejumlah pengetahuan yang memadai seputar siapa target sasaran yang akan dituju, dan bagaimana cara sebaik-baiknya berkomunikasi dengan mereka. Semakin baik dan lengkap pemahaman kita terhadap hal-hal tersebut, maka akan semakin mudah untuk menciptakan bahasa visual yang komunikatif.

Desain modern merupakan keseluruhan proses pemikiran yang akan membentuk sesuatu, dengan menggabungkan fakta, konstruksi, fungsi, dan estetika. Desain adalah suatu konsep untuk memecahkan fenomena bentuk, bahan, teknik, rupa, pemakaian dan fungsi guna yang dinyatakan dalam bentuk dan gambar. Semuanya itu diabdikan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Dalam percepatan jagad yang kiat pesat dan akselerasi dunia komunikasi yang semakin dahsyat, mengakibatkan peran dan posisi desain komunikasi visual berikut desainernya mampu menempati singasana terhormat.

Dewasa ini, desain komunikasi visual merupakan suatu karya seni terap yang padat teknologi, mempunyai dampak sangat komprehensif kepada masyarakat sebagai khalayak sasaran. Mengapa? Karena keberadaannya mampu menginformasikan jasa dan produk baru kepada audience. Ia mempunyai kharisma kepada konsumen untuk diajak membeli dan menggunakan barang dan jasa yang ditawarkan kepadanya. Ia juga piawai merangsang khalayak untuk berpikir perihal sesuatu yang selama ini tidak pernah terpikirkan olehnya. Dengan demikian, ketika kita mengenal dan menggeluti desain komunikasi visual, maka kita seolah-olah menjadi malaikat pewarta kabar gembira kepada segenap manusia dalam bentuk komunikasi visual yang mencakup segala bidang kehidupan manusia, baik dengan target komersial maupun tujuan sosial.

Dalam hal bentuk atau visualisasinya, desain komunikasi visual berhadapan dengan sejumlah alat, teknik, bahan dan ketrampilan. Ungkapan yang baik, akan lebih bernilai apabila didukung dengan teknik yang baik, dan ditunjang kepiawaian dalam mewujudkannya. Seperangkat alat yang dimanfaatkan oleh desain komunikasi visual, antara lain adalah aspek visual yang meliputi bentuk ilustrasi, layout, warna serta aspek verbal yang terdiri dari teks dan tipografi (Jewler, dan Drewniany, 2001: 57).

Mitos desain komunikasi visual dan orang yang menggeluti profesi itu tidak semata-mata hanya seseorang yang jagoan ‘menyetir’ komputer grafis dengan segala program-programnya dan piawai membuat berbagai ilustrasi menggunakan rapido, pensil warna, cat poster, dan airbrush. Tetapi yang lebih hakiki, ia seorang perancang, pencetus, dan penemu ide pertama.

Agar mempunyai semangat sebagai seorang perancang yang selalu mencetuskan, menemukan ide-ide brilian dan selalu tampil dengan nuansa kebaruan (novelties), maka konsep pendidikan tinggi desain komunikasi visual harus senantiasa mengedepankan aktivitas proses belajar mengajar yang berfondasikan pada unsur kreativitas dan inovasi. Artinya, sebuah proses mental, tahapan berpikir yang mampu memunculkan ide-ide baru dan bila diaplikasikan secara praktis akan menghasilkan cara-cara yang lebih efisien.

Orang-orang kreatif dan inovatif biasanya berpikir secara konvergen dan divergen. Perkawinan dari dua konsep pemikiran tersebut akan menghasilkan berbagai fantasi dan imajinasi dahsyat, yang keberadaannya sangat berguna untuk melahirkan berbagai macam ide pada karya desain komunikasi visual yang bermutu, menarik, unik, komunikatif, dan persuasif.

Parameter keberhasilan sebuah proses kreatif dan inovatif di lingkungan pendidikan tinggi desain komunikasi visual bisa terlihat manakala para peserta didik mempunyai kepekaan yang tinggi terhadap pemecahan masalah komunikasi (verbal dan visual), lancar dan orisinal dalam berpikir kreatif, fleksibel, dan konseptual, cepat mendefinisikan dan mengelaborasi berbagai macam persoalan yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat disegala bidang.

Ketika proses kreatif dan inovatif itu sudah menancap di benak peserta didik sebagai sebuah ideologi, maka keberadaannya diharapkan bisa menjadi agen perubahan dan pioner pembaruan dalam mencetuskan dan menghasilkan berbagai macam ide yang dituangkan pada karya desain grafis yang kampiun.

Selain itu, profesi desainer komunikasi visual menjadi bagian dari mata rantai sebuah penelitian sosial. Desainer komunikasi visual, sebelum berkarya haruslah melakukan berbagai kajian dengan pendekatan lintas ilmu. Penggembaraan kreatifnya diawali dari menemukenali permasalahan komunikasi visual, mencari data verbal dan visual, menyusun konsep kreatif yang berlandaskan pada karakteristik target sasaran, sampai dengan penentuan visualisasi final desain untuk mendukung tercapainya sebuah komunikasi verbal-visual yang fungsional, persuasif, artistik, estetis, dan komunikatif. Hal itu dilakukan untuk lebih memfokuskan lubang bidik karya desain komunikasi visual.

Daftar Pustaka

Hadi, Umar. 1998. ‘’Memahami Desain Grafis’’. Katalog Pameran Desain Grafis, LPK Visi Yogyakarta.

Jewler, A. Jerome., dan Drewniany Bonnie, L. 2001. Creative Strategy in Advertising. USA: Wadsworth Thomson Learning, 10 Davis Drive Belmont.

Pirous, AD. 1989. ‘’Desain Grafis pada Kemasan’’. Makalah Simposium Desain Grafis, FSRD ISI Yogyakarta.

Sanyoto, Sadjiman Ebdi. 2006. Metode Perancangan Komunikasi Visual Periklanan. Yogyakarta: Dimensi Press.

Sumaryono, E. 1995. Hermeneutik Sebuah Metode Filsafat. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Sutanto, T. 2005. ‘’Sekitar Dunia Desain Grafis/Komunikasi Visual’’. Pura-pura Jurnal DKV ITB Bandung. 2/Juli. 15-16.

Tinarbuko, Sumbo. 1998. ‘’Memahami Tanda, Kode, dan Makna Iklan Layanan Masyarakat’’. Tesis. Bandung: ITB

Widagdo. 1993. ‘’Desain, Teori, dan Praktek’’. Seni Jurnal Pengetahuan dan Penciptaan Seni. BP ISI Yogyakarta III/03.

Sumber: Sumbo Tinarbuko-Konsultan Desain, Dosen Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa dan Program Pascasarjana ISI Yogyakarta.

postingan penting dari wong ra penting bout graphic design

Gw mulai memahami bahwa desain grafis bukanlah suatu sajian ilmu “kacangan”. Prosesnya lebih difokuskan kepada pematangan suatu konsep yang dikembangkan secara apik tanpa meninggalkan kaidah-kaidah yang sudah berlaku. Zaman sekarang emang teknologi makin maju, namun jangan patah semangat jika kita belum menguasainya. Ingat ya! setiap manusia punya kreativitas yang berbeda, nah kenapa gak kita gali aja dengan kreatifitas itu menjadi konsep yang brilian, (kayak katak dalam tempurung aja). Ingat semua ada solusinya, walau tanpa hi-tech, mendesain dapat dilakukan dengan manual, hasilnya ga kalah bagus kok!
Apa sih desain grafis? Ternyata setelah gua ikutin desain grafis bukan ilmu yang menyajikan proses membosankan dan juga bukan kerja keras didepan komputer doang! Kalo loe ngaku desainer terus masih tergantung teknologi mendingan kelaut aja, karena bukan itu yang musti loe bangun tapi lebih kepada bagaimana kerjaan loe didasari suatu konsep yang mateng, perencanaan yang tepat, metode yang jitu, yang loe tuangkan secara kreatif tentunya dan sudah pasti hasil karya loe harus bermanfaat bagi orang banyak, bukan karya sampah yang menyusahkan, bukan ‘noise’ yang membuat ‘jereng’ mata publik. Satu lagi, menurut gua yang terpenting seorang desainer jangan cepat puas akan karyanya, sebab itu adalah kemunduran kreativitas!.

Desain Grafis adalah bidang keahlian yang sebenarnya mudah-mudah susah untuk dipelajari. Tapi para desainer sepakat bahwa track record seorang desainer akan berkembang seiring waktu dan berbanding lurus dengan apa yang dia kerjakan…maksudnya walaupun seseorang berkecimpung di dunia desain grafis cukup lama namun jarang atau tidak pernah sama sekali menerapkan praktika ilmunya dengan berbuat sesuatu dan menghasilkan karya…ya sama saja dengan nihil.

Maka dari itu, biasanya seorang desainer grafis selalu mengumpulkan hasil karya mereka secara runut dan terperinci dalam sebuah berkas yang bernama Portofolio dan akan digunakan sebagai tanda bukti kekaryaan dirinya dalam mencari client, rekanan, melamar kerja atau membuat project kerja desain yang baru.

Soal menggambar…rasanya bisa menggambar bagus tidaklah cukup untuk menjadi seorang desainer grafis bahkan jago menggambar atau jago meng-operasikan komputer grafis pun bukan segalanya. Menurut Pof. Dr. Primadi Tabrani, salah seorang Guru Besar Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB menyatakan bahwa gambar terutama cara menggambarkannya, merupakan manifestasi cara berpikir. Alam pikiran, bangunan pikiran, itulah yang membuat dunia ini tampak seperti dipikirkannya…dan ingat setiap orang memiliki cara berpikir yang berbeda-beda, jadi cara menggambarnya pun berbeda-beda.

Sebagian orang menganggap desainer grafis hanya bertugas untuk…”making things pretty or making pretty things”…dan yang jarang ditelaah adalah, bagaimana menempatkan sisi humanisme dalam desain grafis sebagai subyek. Masyarakat cenderung melihat lebih banyak terhadap apa yang dihasilkan oleh desain grafis tanpa melihat lebih jauh…proses dan konsep pemikiran desainer misalnya. Saya sendiri lebih percaya bahwa seorang desainer grafis dalam berpikir cenderung untuk “how to create things” ketimbang “how to making things”…makanya pekerjaan desainer akan berbeda dengan pekerjaan tukang. Nah kembali ke perihal menggambar, ga usah khawatir kalo anda ga “jago gambar” …OK?



Senin, 12 Mei 2008

efek tulisan aer

Efek tulisan air


Pada tutorial Photoshop kali ini kita akan belajar cara membuat sebuah efek teks atau tulisan yang seolah terbuat kumpulan tetesan air. Efek ini adalah efek yang sudah dibahas pada artikel sebelumnya, jadi jika belum membacanya, silahkan dibaca dulu cara pembuatan efek ini di sini. Pada tutorial yang ini, kita hanya akan membahas tentang pembuatan bentuk tulisannya saja.


Langkah membuat efek tulisan air dengan Photoshop


Langkah 1

Buatlah sebuah file baru, atau buka file yang sudah ada (yang akan Anda beri efek teks ini). Pada contoh kali ini, saya menggunakan sebuah gambar daun pisang, yang saya dapat dari kumpulan gambar wallpaper.


tutorial Efek tulisan air


Langkah 2

Buatlah sebuah layer baru, dengan cara mengeklik icon Create New Layer di palet layer.


tutorial Efek tulisan air


Isi layer yang baru tadi dengan warna putih.


Langkah 3

Buatlah sebuah tulisan yang berwarna hitam. Ukuran dan jenis huruf bisa disesuaikan sendiri dengan kebutuhan Anda. Pada tutorial ini, saya menggunakan jenis huruf / font Tempus Sans ITC. Gunakan font sesuai selera Anda, namun mungkin akan lebih bagus jika jenis huruf yang digunakan bukan huruf-huruf yang formal.


tutorial Efek tulisan air


Langkah 4

Gabungkanlah layer tulisan dengan layer 1 (layer yang berwarna putih tadi) dengan cara mengaktifkan layer tulisan kemudian memilih menu Layer > Merge Down. Yang layer background (yang isinya gambar yang dbuka tadi, dalam tutorial ini adalah gambar daun pisang tadi) jangan ikut digabung.


Langkah 5

Pada layer yang sudah digabung tadi, berikanlah efek Crystalize. Lakukan ini dengan cara memilih menu Filter > Pixelate > Crystallize. Masih ingat dengan efek foto robek? Ya, hampir mirip dengan langkah yang ada pada tutorial tersebut. Pada pengaturan ukuran Cell size, aturlah secukupnya hingga gambar nya seperti dibawah ini. Pada tutorial Photoshop ini, saya beri pengaturan sebanyak 6.


tutorial Efek tulisan air


Tujuan langkah ini adalah agar pinggiran dari tulisan menjadi tidak rata secara agak berlebihan, hingga ada bagian dari tulisan yang mengecil bahkan terpotong.


Langkah 6

Langkah berikutnya adalah membuat gambar tersebut agak kabur, tujuannya untuk membuat tepian yang tidak rata tersebut menjadi agak buram dan kabur. Lakukan ini dengan cara memilih menu Filter > Blur > Gaussian Blur. Pada tutorial ini, saya isikan 3,5 pixel pada nilai pengaturan Radius.


tutorial Efek tulisan air


Langkah 7

Sekarang pilihlah menu Image > Adjustment > Levels. Buatlah agar gambar yang sudah dikaburkan tadi semakin kontras. Buatlah seperti gambar dibawah ini. Dekatkan titik segitiga Shadow dengan Highlight.


tutorial Efek tulisan air


Langkah 8

Aktifkan palet channel (palet ini bisa diklik langsung namanya di dekat palet Layer, atau dengan memilih menu Window > Channel). Pada palet ini, klik icon Load Channel as Selection.


tutorial Efek tulisan air


Langkah 9

Kembali lagi pada palet layer (Window > Layer). Tekanlah tombol Delete pada keyboard untuk menghapus warna putih pada layer yang sudah berisi tulisan tadi. Yang terhapus hanyalah bagian putihya saja, sesuai dengan bentuk seleksi pada Langkah ke-8 tadi.


tutorial Efek tulisan air


Setelah ini, hilangkan seleksinya dengan memilih menu Select > Deselect.


Langkah 10

Atur bentuk tulisan ini, agar lebih sesuai dengan kondisi gambar background. Pada tutorial ini, saya mengubah ukurannya dengan Edit > Free Transfrom, dan menggunakan fasilitas Warp mode.


tutorial Efek tulisan air


Langkah 11

Sekarang terapkan Style tetesan air yang sudah kita punyai. Jika ingin menambah beberapa bentuk tetesan lagi, pilihlah Brush tool, kemudian sapukan beberapa lingkaran kecil pada layer tulisan ini. Secara otomatis, style tetesan air akan langsung ikut diterapkan juga.


Berikut ini gambar tutorial efek tulisan air yang sudah jadi.


tutorial Efek tulisan air


Selamat mencoba dan berkreatifitas dengan Photoshop.


Tutorial yang terkait


Sumber: MbahDewo dot com

10 langkah sukses berdiet

Ingin langsing seperti selebriti memang menjadi angan-angan setiap wanita. Tapi tak semua wanita dapat melakukan diet dengan sukses hanya dalam waktu singkat.

Sebenarnya, ada cara yang tidak merepotkan agar badan Anda tetap langsing. Kuncinya adalah kedisiplinan. Tanpa itu, semua upaya-upaya keras yang Anda lakukan bakal sia-sia belaka. Mau tahu 10 rahasia mudah membakar kalori? Ini dia:

1. Mendengarkan musik kesukaan ternyata 'mengenyangkan'. Para peneliti menemukan bukti bahwa melakukan aktivitas pada pusat rasa menyenangkan di otak, sama halnya dengan menikmati makanan lewat mulut.

2. Jangan makan berlebihan meski jamuannya amat menggoda iman.

3. Minum teh hijau. Sebuah kajian yang dilakukan oleh University of Switzerland menemukan bahwa minum teh hijau meningkatkan jumlah kalori yang dibakar tubuh. Cobalah minum secangkir teh setiap harinya.

4. Konsentrasilah pada apa yang Anda makan. Jangan makan sambil nonton TV, membaca, belajar atau bahkan menjawab e-mail.

5. Pergi keluar. Cobalah menghabiskan 20 menit saja setiap hari untuk jalan keluar ruangan, atau minimal berdiri di samping jendela. Sinar matahari membantu mengendalikan nafsu makan.

6. Konsumsilah makanan sehat di mal. Pesanlah makanan dengan porsi anak-anak atau salad saja tanpa hidangan utama. Jangan lupakan yoghurt sebagai teman makan.

7. Gosoklah gigi dan lidah dengan pasta gigi terbaik yang pernah Anda rasakan. Gunakan obat kumur sesudahnya. Biasanya keinginan ngemil akan hilang setelahnya.

8. Cek kembali porsi makan yang ada di hadapan Anda. Bukan berarti Anda harus menghabiskan semua hidangan yang sudah ditaruh di piring Anda kan? Jika merasa sudah kenyang, hentikan. Cobalah mulai makan dengan piring yang lebih kecil. Kebiasaan ini lambat laun akan menurunkan kalori dalam jangka panjang.

9. Enyahkan makanan dari samping tempat tidur, atau bahkan saat menonton TV. Pindahkan saja ke dapur yang sulit dijangkau.

10. Jangan terlalu keras pada diri sendiri. Memiliki tubuh idaman memang dambaan tiap orang, tapi butuh proses kan?

EFEK FOTO TERBAKAR

Efek foto terbakar (bagian 1)


Gambar efek foto terbakar bag 1Tutorial Photoshop kali ini akan membahas tentang cara membuat efek pada tepian foto yang nampak seperti bekas terbakar. Namun karena langkah pembuatan efek ini cukup panjang, maka efek ini akan ditulis dalam 2 bagian. Yang ini adalah bagian yang pertama.

Langkah Pembuatan Efek Foto Terbakar


Langkah 1
Bukalah gambar yang akan dibuka dengan Photoshop. Pada tutorial ini, gambar yang digunakan adalah gambar yang kuposting di Contoh Desain kemarin.



Langkah 2
Pilih menu Select > All


Langkah 3
Pilih menu Select > Modify > Border. Isikan nilai sekitar 15an pixel, nilai ini bisa diubah sesuai ukuran gambar.


gambar efek foto terbakar 1
Langkah 4
Simpan hasil seleksi ini. Lakukan dengan cara memilih menu Select > Save selection. Beri nama Seleksi 1.


gambar efek foto terbakar 2
Langkah 5
Hilangkan seleksi. Lakukan ini dengan memilih menu Select > Deselect.


Langkah 6
Pilih Channel Seleksi 1. Caranya tampilkan dulu palet Channel (dengan memilih Window > Channel), kemudian klik channel yang bernama Seleksi 1.


gambar efek foto terbakar 3
Pada file yang Anda olah akan nampak gambarnya menjadi kotak hitam dengan tepi putih.


Langkah 7
Pilih menu Filter > Blur > Gaussian Blur. Isikan nilai 15an.


gambar efek foto terbakar 4
Langkah 8
Pilih Filter > Render > Clouds


Langkah 9
Pilih menu Edit > Fade Clouds. Isikan nilai 40%. Ini untuk mengurangi intensitas efek Clouds tadi.


gambar efek foto terbakar 5
Langkah 10
Pilih menu Filter > Blur > Gaussian Blur. Isikan nilai 4.


Langkah 11
Pilih menu Image > Adjustment > Levels. Buatlah agar nilai pada input menjadi 120;1;140. Atau seperti gambar dibawah ini.


gambar efek foto terbakar 6
Langkah 12
Pilih menu Filter > Blur > Gaussian Blur. Isikan nilai 15.


Langkah 13
Pilih menu Edit > Fade Gaussian Blur. Pada bagian Opacity=100%; Mode=Lighten.


gambar efek foto terbakar 7
Langkah 14
Buat sebuah channel baru. Caranya dengan mengeklik icon segitiga di sebelah kanan atas palet Channel.


gambar tutorial photoshop 8
Pada bagian nama, diisikan nama Seleksi 2.


gambar tutorial photoshop 9
Kemudian klik OK.


Langkah 15
Pilih menu Filter > Render > Clouds.


Langkah 16
Pilih menu Image > Adjustment > Curves. Buatlah agar bentuk kurva mirip seperti gambar kurva dibawah ini.


gambar tutorial photoshop 10
Langkah 17
Pilih lagi menu Image > Adjustment > Curves. Buatlah agar bentuk kurva mirip seperti gambar kurva dibawah ini.



Bersambung ke bagian 2


Tutorial yang terkait


Sumber: MbahDewo dot com